Webo…webo…an
UNS heboh dengan tercapainya peringkat 2159 webometric (lebih lanjut disingkat webo saja, sesuai bahasa gaul para dosen UNS). Pak Rektor, Pak PR IV, dekan-dekan dan para pejabat kampus tiba-tiba faseh mengucapkan webo, tokoh-tokoh yang tadinya memandang sebelah mata keberadaan TI mulai ngerasani Puskom sebagai fasilitator TI tingkat Universitas, ada yang ber huznudzon, tapi nggak sedikit yang suudzon. Aliran yang berhuznudzon menganggap pencapain webo ini bisa menjadi pendorong bagi peningkatan UNS, sedangkan aliran suudzon menganggap ini rekayasa puskom (baca Dr Sutanto dkk) untuk meningkatkan popularitasnya (baca anggarannya).
Terlepas dari kontroversi yang terjadi, kita harus mengambil penilaian yang fair. Menurut saya setelah sekian lama (sejak UNS lahir) sampai sekarang kita belum pernah unggul apapun dari Universitas lain yang lebih tua (UGM, UI, UNDIP, UNIBRAW….), nah dengan ada Webometrics ini kita bisa berada di atas Undip dan Unibraw, setidaknya sampai dengan Desember 2008. Kita berada di rangking 2159 untuk seluruh Perguruan Tinggi dunia, 57 untuk seluruh perguruan tinggi di Asia Tenggara, dan 10 untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bukankan itu posisi yang membanggakan? Apalagi jika menilik kita berada di atas beberapa universitas yang lebih ngetop.
Apa sih sebenernya webo itu? secara sederhana webo dapat dinyatakan sebagai keterlihatan universitas di jagat maya (Internet visibility). Untuk mengukur webo itu ada beberapa indikator, yang antara lain terdiri dari: jumlah klik web di Internet, web lain yang bertautan dengan web kita, besarnya file yang diangkat dan didownload, serta banyaknya tulisan dari pemilik web tersebut yang disitasi/dirujuk (cite) oleh penulis lain. Pengukuran web ini hanya diberlakukan untuk lembaga pendidikan.
Keberadaan kita di peringkat 2159 tentu bukan sim salabim, Dr Sutanto dan tim IT nya menggunakan berbagai cara untuk memunculkan UNS di dalam jagat maya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memanfaatkan Search Engine Optimization (SEO). Beberapa rekayasa dilakukan mulai dari mencari kata kunci yang paling sering dikutip oleh Google sampai dengan rekayasa alamat URL. Bebarengan dengan itu, rekayasa sosial dilakukan, caranya menggalakkan penggunaan Blog di lingkungan UNS….dan akhirnya BOOM….kita berada di level 2159.
Memang penggunaan SEO dapat meningkatkan 2000 peringkat dalam 6 bulan (setelah sebelumnya di level 4000), tetapi seperti halnya Ilmu Sistem Informasi, rekayasa tidaklah abadi, harus ada pemeliharaan di sana sini. Khusus untuk rekayasa TI, tentunya punya karakteristik sendiri. Kemudahan untuk menduplikasi, dan teknologi yang mudah serta nyaris seragam, membuat apa yang dilakukan oleh Puskom UNS amat sangat bisa dilalui oleh Unit Komputer Universitas lain. Maka kinilah saatnya ilmu sosial berperan. Memanfaatkan infrastruktur teknologi yang tersedia, mari kita tingkatkan peringkat webo kita. Tentu saja penambahan peringkat dengan “bantuan massal” ini membutuhkan kesadaran kita akan “perilaku kewargaan” UNS (esprit de corps), kita bersama-sama, dosen…mahasiswa…staf administrasi…lembaga2 penelitian dan seluruh civitas akademika, mulai memanfaatkan Internet. Mulailah dengan membuat blog, mengupload bahan kuliah, menulis di blog, mensitasi tulisan sesama civitas akademika UNS dan berbagai kegiatan lain. Mari kita lupakan ego sektoral kita, mari kita lupakan siapa dosen siapa mahasiswa, mari kita lupakan puskom dan non puskom…mari…kita berusaha bersama…meningkatkan webo kita….
MARI BER WEBOOOOO…..
—–
Ditulis oleh pemilik blog untuk menanggapi tudingan miris tentang peringkat webometrics UNS, terutama di lingkungan FISIP UNS.
To all of my students: see…we can do it…we can beat them (higher univesirsity)….just proud of your university guys and girls and Insya Allah God will help you…like we already did in this webo rankings….